Tuesday, December 27, 2005 |
Bertukar Budaya
|
Hari ini kami sekeluarga diajak oleh Kobayashi-san, salah satu staff Waseda University, untuk ikut dalam acara 'Pertukaran Budaya' di kota Kawakami, distrik Kodama, yang bersebelahan dengan Honjo. Acara ini diadakan oleh organisasi pertukaran budaya Jepang; namanya tidak persis begitu, namun begitulah artinya:) Acara ini juga disponsori oleh Waseda Honjo. Nah, mengenai acara ini sendiri, jangan salah. Acara Pertukaran Budaya ini bukan untuk bertukar budaya antara Jepang dan Indonesia, walopun kita diundang kesana. Yang budayanya dipertukarkan justru kebudayaan manusia Jepang di Saitama dengan kebudayaan manusia Jepang di Okinawa! Lho? Memang begitu. Ternyata, kebudayaan orang-orang Jepang di Saitama berbeda dengan orang-orang Jepang di Okinawa. Untuk cerita historisnya, liat tulisan Mama aja yak! Tahun lalu, anak-anak SD di Saitama pergi ke Okinawa untuk melihat secara langsung kehidupan orang Okinawa. Tahun ini, giliran anak-anak SD dari Okinawa yang datang ke Saitama. Okinawa students ini mengunjungi kota Kawakami di distrik Kodama. Kami sendiri diundang untuk memeriahkan acara.... hehehe.... sekaligus memperkenalkan Jepang yang lain kepada kami. Padahal Jepang yang ada di depan mata juga belum kita semua kenal ;b Tapi, selain memperkenalkan diri dan mengikuti acara dari pagi sampai sore itu, kami tidak terjun langsung berpartisipasi, karena ini khusus acara untuk anak-anak SD Saitama & Okinawa.
Paginya, kami ikut rombongan melihat langsung cara pembuatan tofu Jepang yang terkenal. Tempat pembuatan tofu ini juga sering jadi obyek turis. Kata Kobayashi-san, tofu buatan Kawakami ini nomer 6 terkenal di Jepang! Kami bahkan diajari bikin tofu. Ambil air kedelai, aduk, masukkan cairan pengental, aduk 3 kali, diamkan selama 3 menit. Begitu instruksinya. Berhasil? Gak! Sampai besok paginya, tofu buatan Mama tetap jadi air! Duh!
Habis bikin tofu, kita dipersilahkan mencicipi tofu yang sudah disiapkan. Bukan tofu bikinan Mama! Kalo yang itu, cukup untuk dilihat saja! Di depan kita, di atas meja, sudah tersedia mangkuk kecil dan sumpitnya, shoyu (kecap asin Jepang), dan dua jenis tofu. Lalu ada gelas dan air mineral botol yang botolnya gedeee banget. Oleh Kobayashi-san (yang pakai sweater pink tuh) Mama diracikkan shoyu dan diperlihatkan cara makan tofu tadi, beserta embel-embel: Ini ueeenakkkk banget looohhh! Dengan gagah berani, Mama celup-celupin tofu di shoyu, dan.... UASSSIIIINNNN! Si Papap ngabur, belagak motret-motret. Eh, ternyata Hikari yang lebih gagah. Dia malah minta disuapin tofunya! Mama meringis sajalah...
Selesai dari pabrik tofu, kita pergi ke SD di dekat situ. Tahun lalu, beberapa murid SD ini pergi ke Okinawa. Tahun ini mereka gantian dikunjungi. Upacara penyambutannya resmi banget. Cukup mengejutkan, mengingat yang tuan rumah dan tamunya sama-sama anak SD kelas 4-5-6. Habis pidato penyambutan, kita diajak makan siang sambil melihat cara pembuatan kue moci, yang jadi makanan khas daerah sekitar. Nama kue, bentuk, dan rasanya sama dengan kue moci yang sering kita beli di Bogor lho.
Bikin kue moci ternyata pake kerja keras. Adonannya harus ditumbuk sekuat tenaga dan dibasahi air terus-menerus. Kue yang langsung jadi pas kita makan itu, langsung dibagikan untuk disantap para tamu. Kuenya enak! Tapi menu makan siangnya bener-bener bikin kita kapok :b Mereka menyediakan makan siang yang aseli-khas Jepang. Ihiks. Ada berbagai macam onigiri: yang pakai cuka, yang dibalut pakai telur dadar manis, dll. Ada berbagai macam pickles. Tapi rasanya........ ampunnnn, asem gak, pahit iya! Ada sup yang kayaknya enak, tapi gak bisa kita makan karena berlabel B. Ihiks. Ada radish Jepang yang dibuat bubur dan dikasih saus asiiinn. Aduh, semuanya ada sih, tapi gak ada yang 'bisa' kita makan... Alhasil, kita hanya makan onigirinya. Eh, Hikari bisa habis onigiri satu setengah. Padahal gede itu onigirinya. Mama dipaksa makan radish bubur itu oleh Kobayashi-san. Dipotret pula! Untung Mama berhasil memaksakan senyum manis mengulum radish tanpa pakai muntah :( Ihiks, kenapa gak sedia Udon aja siiih?!
Habis makan, kita balik ke gym tempat upacara penyambutan tadi. Gymnya ternyata udah ditata ulang. Kursi-kursi udah dipinggirin. Disini, acara selanjutnya adalah persembahan tarian dari Okinawa students, dan permainan-permainan lainnya.
Acara berlangsung sampai jam setengah empat sore. Hikari juga ikutan main-main dengan anak-anak ini. Mereka malah sering godain si Ari. Kalau tidak ikutan main dengan anak-anak ini, dia main dengan Maya-can (anaknya Kobayashi-san) atau menggambar Dino...
Pulangnya, selain senang, capai, dan kedinginan (hehe), kami juga menjinjing banyaakkk banget omiyage. Duh, jadi senang nih :) Segini dulu cerita main-mainnya ke Kodama. Btw, distrik Kodama ini berada di daerah pegunungan. Kalau kita berdiri di bukit Honjo (tempat dormitory kami berada) dan melihat ke sekeliling Honjo, akan terlihat barisan pegunungan yang mengelilingi Honjo. Iya, Honjo dikelilingi pegunungan! Dengan melihat puncak gunungnya, kami bisa tahu daerah mana yang sudah turun salju! Nah, pegunungan Kodama ini berada di sebelah kiri. Dan kota yang kami kunjungi berada tepat di lembah pegunungan itu. Foto dibawah ini, foto sekolah yang kami kunjungi.
|
posted by Mariskova @ 8:00 PM
|
|
|
|
The Doer |
REZA? SAYA!
Eja? Anca? Reza? Ring any bells? Yup! That's me!
|
A Brief Overview |
- A master
student of the Graduate School of Global Information and Telecommunication Studies at Waseda University, Japan.
- A fellow of the 2004 Japanese Grant Aid for Human Resource Development Scholarship (JDS) Program.
- An employee of one of state-owned Indonesian banks.
|
Check These Also! |
|
Archives |
|
You Say What? |
|
My Album |
|
Must-See |
|
Stopping By |
|
On The News |
|
Thanks for Visiting! |
|
Gratitude |
|
|